BAB I
PENDAHULUAN
- A. Latar Belakang Masalah
Sastra adalah bagian dari seni yang menggunakan bahasa sebagai salah satu mediumnya. Bila dilihat dari pembabakannya ada yang berdasarkan aliran, dalam hal ini terbagi menjadi aliran romantik, realisme, modernisme, dan pasca modernisme.
Aliran merupakan bagian dari unsur-unsur yang terkandung dalam suatu sastra. Maka dari itu pembelajaran terhadap aliran sastra harus dilakukan dengan lebih mendalam. Kita lihat banyak sekarang ini yang belum begitu mengetahui dengan mendalam mengenali aliran sastra, misalnya aliran modernisme. Dalam aliran modernisme terdapat sejarah mulai munculnya aliran modernisme, ciri-cirinya, dan berbagai sastrawan beserta karyanya.
Mempelajari suatu aliran sastra berbeda dengan mempelajari hal lain. Yang harus diperhatikan dalam mempelajari suatu aliran sastra kita harus mengenali dulu contoh karya sastra di masa aliran itu, mengidentifikasinya, lalu memahaminya.
- B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1) Bagaimana sejarah munculnya aliran sastra modernisme?
2) Bagaimana ciri-ciri aliran sastra modernisme?
3) Siapa sastrawan-sastrawan dan karyanya pada masa aliran modernisme?
4) Bagaimana perkembangan aliran sastra modernisme?
- C. Tujuan Makalah
Berdasarkan penyusunan makalah ini, penulis memiliki tujuan untuk :
1) Mengetahui sejarah munculnya aliran sastra modernisme.
2) Mengetahui ciri-ciri suatu aliran sastra modernisme.
3) Mengetahui sastrawan-sastrawan dan karyanya pada masa aliran modernisme.
4) Mengetahui perkembangan aliran sastra modernisme.
- D. Manfaat Penulisan
Penyusunan makalah ini semata-mata tidak hanya untuk memenuhi tugas, tetapi diharap dapat memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis bagi pembaca dan bagi penulis. Secara teoritis makalah memiliki manfaat supaya pembaca dapat mengetahui mengenai hal-hal yang terkait dengan aliran modernisme seperti sejarah munculnya, ciri-cirinya, sastrawan-sastrawan dan karyanya, serta perkembangan aliran satra modernisme. Bagi penulis secara teoritis makalah ini memiliki manfaat untuk menambah pengatahuan tentang pembabakan sastra berdasarkan aliran sastra, terutama modernisme. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1) Penulis, sebagai wahana penambahan pengetahuan dan konsep dalam pembelajaran karya sastra.
2) Pembaca, sebagai media informasi tentang penjelasan pembabakan aliran sastra.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
- A. Isi
Aliran sastra modernisme adalah aliran yang muncul, karena dalam aliran sebelumnya (realisme) yang memiliki beberapa kekurangan yaitu perhatian realisme terhadap kenyataan sosial yang dianggap sebagai penyalahgunaan seni serta kenyataan atau realita tidak dapat disatukan pendeskripsiannya antara satu sastrawan dengan sastrawan lainnya sehingga mendapat kritik dari sastrawan.
Ciri-ciri aliran sastra modernisme antara lain:
- Menekankan penghayatan subjektif, bukan dunia luar objektif.
- Menekankan pengalaman tokoh individu, bukan kelompok sosial.
- Menampilkan perasaan dan pikiran yang halus bukan kejadian-kejadian dunia.
- Di dalamnya terumus baik kemustahilan pengenalan yang disebabkan oleh subjektivitas persepsi, maupun minat terhadap perasaan yang juga subjektif.
- Bersifat subjektif sukar diikuti oleh orang luar.
- Kemustahilan komunikasi yangmalangmelintang dengan kebutuhan serta keperluan dan komunikasi merupakan salah satu motif modernistik yang khas.
Ciri teks modernistik antara lain adalah dalam teks modernistik dapat kita anggap sebagai pembelaan bagi keanekaan dalam masyarakat dan toleransi terhadap perbedaan antar manusia. Toleransi itu adalah akibat langsung dari pandangan bahwa subjektivitas merupakan satu-satunya asas yang mengatur kehidupan. Dalamk modernisme prasangka dan klise tidak diberi hak keberadaan, dan kemunafikan moral yang berlaku digugat.
Ditinjau dari segi stilistika, yang menonjol dalam teks modernistik ialah pengungkapan keraguan, yaitu bentuk pertanyaan, pengandaian, ungkapan tentang pengamatan (subjektif), dan ketidaktahuan. Banyak pertanyaan yang dikemukakan, dan sering kali tidak mungkin dijawab karena tidak ditujukan kepada tokoh lain.
Parapenulis roman modernistik diantaranya:
- Robert Musil
- Marcel Proust
- Andre Gide
- Thomas Mann, beberapa karyanya yaitu:
ü Djuna Barnes
ü Virginia Woolf
ü William Faulkner
ü Carry van Bruggen
ü James Joyce
ü O Cisne Negro
Kutipan Karya Thomas Mann – O Cisne Negro:
No decorrer da terceira década do nosso século, vivia em
Dusseldorf-sobre-o-Reno, senão com luxo, pelo menos com
abastança, acompanhada de sua filha Ana e de seu filho
Eduardo, a senhora Rosália von Tümmler, viúva há mais de dez
anos. Seu marido, o tenente-coronel von Tümmler, morrera no
começo da guerra, não em pleno combate, mas muito
estupidamente de um acidente de automóvel, o que contudo
autorizava a versão de que tinha tombado no camPo da honra.
Golpe duro, aceite com uma patriótica resignação por sua
mulher , que mal atingira os quarenta anos, ela
ficara doravante privada do pai dos seus filhos e, pelo que
lhe dizia respeito, dum esposo jovial, cujos frequentes
desvios da vereda da virtude conjugal eram apenas o resultado
dum excesso de vitalidade.
De raça e língua renana, Rosália tinha passado os vinte anos
do seu casamento na industriosa cidade de Duisburgo, a cuja
guarnição o senhor de von Tümmler pertencia. Depois da perda
do marido, emigrara paraDusseldorf, com sua filha, que
atingira os dezoito anos, e o filhito, doze anos mais novo, um
pouco por causa dos belos parques que caracterizam esta cidade
(a senhora de van Tümmler era fervorosa amiga da Natureza), um
pouco porque Ana, pessoa séria, mostrava disposições para a
pintura e desejava frequentar a célebre Academia das
Belas-Artes. Havia dez anos que a pequena família ocupava,
numa ruazinha dum bairro residencial, ladeada de tílias e que
tinha o nome de Péter van Cornélius, uma casa rodeada por um
jardim, de mobiliário um pouco antiquado mas confortável, e
arranjada segundo o estilo em voga na época do casamento de
Rosália. A sua porta hospitaleira abria-se muitas vezes para
um círculo restrito de parentes e de amigos, entre os quais
figuravam professores da Academia e da Faculdade de Medicina,
um ou dois casais pertencendo aos meios industriais,
que se reuniam em festazinhas nocturnas duma animação de bom
tom que, segundo os costumes locais, o vinho excitava
ligeiramente.
A senhora de von Tümmler era de humor sociável. Gostava de
sair e, no limite das suas possibilidades, de ter mesa posta
para os seus amigos. O seu carácter simples e jovial, o
entusiasmo que se exprimia pelo seu amor à Natureza,
provocavam a simpatia de todos. Sem ser alta, de busto bem
conservado, tinha uma cabeleira abundante e ondulada, com
numerosos cabelos grisalhos, e mãos finas em que a idade se
acusava porque os anos haviam mosqueado as costas das mãos de
numerosas manchas semelhantes a sardas, desgraça contra a qual
ainda não se encontrou paliativo. Tinha uma aparência juvenil,
graças a um par de vivos e magníficos olhos castanhos,
exactamente da cor das castanhas descorticadas, iluminando um
rosto cheio de encanto feminino e dos traços mais agradáveis.
O nariz mostrava uma tendenciazinha para corar, que se
manifestava particularmente na vida de sociedade, no
entusiasmo da conversa.
Procurava dar remédio a isso com um bocadinho de pó de arroz.
No que fazia mal, aliás, porque, na opinião de todos, isso
ficava-lhe a matar.
Nascida na Primavera, e filha do mês de Maio, Rosália
festejara o quinquagésimo aniversário com seus filhos e dez ou
doze amigos da casa, damas e cavalheiros, em redor duma mesa
juncada de flores, no jardim duma pousada, às portas da
cidade, iluminado por lampiões multicolores, entre o choque
dos copos e as saúdes erguidas ora a sério, ora num tom
jocoso. Ela associara-se à alegria geral, não sem algum
esforço. Com efeito, havia já bastante tempo, e precisamente
nessa noite, que a sua saúde sofria perturbações orgânicas
inerentes à sua idade – a diminuição e a extinção da sua
feminilidade física que se realizava, apesar dos sobressaltos
de resistência psíquica. Daí resultavam angústias, agitações
do coração, dores de cabeça, dias de melancolia e uma
irritabilidáde que nessa noite de festa lhe faziam parecer
duma insuportável inépcia os agradáveis discursos que alguns
senhores proferiam em sua honra. Tinha trocado a esse respeito
olhares um pouco desesperados com sua filha; porque sabia que
Ana não tinha necessidade de se encontrar em disposições
particulares de impaciência para julgar absurdo esse género de
humor que se alimentava com os vapores do álcool.
Selama dasawarsa ketiga abad kita, tinggal di
Dusseldorf-on-the-Rhine, jika tidak mewah, setidaknya
kekayaan, ditemani oleh putrinya Anna dan anaknya
Edward, Rosalie von Mrs Tümmler, seorang janda selama lebih dari sepuluh
tahun. Suaminya, Letnan Kolonel von Tümmler, meninggal di
awal perang, tidak dalam pertempuran penuh, tapi sangat
bodohnya dari kecelakaan mobil, yang bagaimanapun
berwenang versi yang berbaring di bidang kehormatan.
Blow, dengan pengunduran diri patriotik diterima oleh-Nya
wanita, yang hampir mencapai usia empat puluh, ia
telah kehilangan ayah sekarang anak-anaknya, dan sebagainya
ia prihatin, seorang suami muda, yang sering
penyimpangan dari jalan pernikahan kebajikan itu hanya hasilnya
kelebihan vitalitas.
Rhine ras dan bahasa, Rosalia telah menghabiskan dua puluh tahun
nya pernikahan di kota rajin dari Duisburg, yang
Garrison Mr von Tümmler milik. Setelah kerugian
suaminya, beremigrasi ke Dusseldorf, dengan putrinya, yang
mencapai usia delapan belas, dan filhito, dua belas tahun lebih muda, seorang
hanya karena taman indah yang mencirikan kota ini
(Mrs van Tümmler adalah teman yang sungguh-sungguh Alam), sebuah
hanya karena Ana, orang yang serius, menunjukkan ketentuan-ketentuan untuk
lukisan dan ingin menghadiri Akademi terkenal dari
Fine Arts. Sepuluh tahun keluarga kecil itu,
di sisi jalan lingkungan pemukiman, berjajar dengan pohon-pohon limau dan
Péter bernama Cornelius van, rumah dikelilingi oleh
furnitur taman sedikit kuno tapi nyaman, dan
diatur dalam gaya dalam mode pada saat perkawinan
Rosalia. Its ramah pintu dibuka untuk berkali-kali
lingkaran terbatas kerabat dan teman-teman, di antaranya
termasuk guru dari Akademi dan Fakultas Kedokteran,
satu atau dua pasangan milik industri media,
yang bertemu di malam hari festazinhas sebuah animasi yang bagus
nada itu, anggur menurut kebiasaan setempat, bersemangat
sedikit.
Mrs von mood Tümmler adalah meriah. Disukai
keluar dan dalam batas-batas kemungkinan, untuk memiliki table set
ke teman Anda. Its sederhana dan periang karakter,
antusiasme yang diungkapkan oleh cinta alam,
membangkitkan simpati dari semua. Tidak tinggi, dan bust
dipertahankan, memiliki rambut berlimpah dan bergelombang, dengan
banyak beruban, tipis tangan dan di mana usia
karena tahun telah menuduh kembali burik dari tangan
banyak bintik-bintik seperti bintik-bintik, aib, terhadap yang
belum ditemukan paliatif. Dia memiliki penampilan muda,
berkat sepasang mata cokelat yang ramai dan indah,
persis warna coklat berkulit, menerangi
penuh pesona feminin dan fitur lebih menyenangkan wajah.
Hidung menunjukkan tendenciazinha untuk noda, yang
diwujudkan terutama dalam kehidupan masyarakat,
antusiasme percakapan….
Dia berusaha untuk memperbaiki ini dengan sedikit bubuk.
Seperti yang buruk memang, karena menurut pendapat semua orang, ini
adalah untuk membunuhnya.
Lahir di Spring, dan putri Mei, Rosalia
merayakan ulang tahun kelimapuluh dengan anak-anak mereka dan sepuluh atau
dua belas teman dari para wanita rumah, dan Tuan-tuan, meja bundar
bertebaran dengan bunga di taman penginapan di gerbang
kota, diterangi lentera warna-warni antara shock
gelas dan salut didirikan sekarang serius, kadang-kadang dalam nada
lucu. Dia bergabung dengan sukacita umum, bukan tanpa
usaha. Memang, ada beberapa waktu, dan tepat
Malam itu, kesehatannya mengalami gangguan organik
melekat dengan usia mereka – penurunan dan kepunahan mereka
fisik kewanitaan yang terjadi, meskipun cegukan
psikologis perlawanan. Hal itu mengakibatkan kecemasan, agitasi
jantung, sakit kepala, dan hari kegelapan
lekas marah bahwa partai malam itu membuatnya tampak
dengan kebodohan dari tak tertahankan bahwa beberapa bagus pidato
Anda diucapkan untuk menghormatinya. Telah berubah dalam hal yang
terlihat sedikit putus asa dengan putrinya karena dia tahu
Ana tidak perlu ditemukan dalam ketentuan
ketidaksabaran khusus untuk mendengar bahwa jenis omong kosong
humor yang diberi makan dengan uap alkohol….
- B. Pembahasan
Pada awalnya aliran realisme mendapatkan kritik dari para sastrawan. Setelah beberapa waktu, perhatian terhadap kenyataan sosial dianggap sebagai penyalahgunaan seni. Maka terjadilah aliran yang tidak berlangsung lama namun bersifat radikal, yang memperjuangkan estetika, yaitu l’art pour l’art atau seni untuk seni. Aliran ini bahkan berusaha memutuskan ikatan dengan makna. Berdasarkan kritikan bahwa perhatian terhadap kenyataan sosial dianggap sebagai penyalahgunaan seni penulis menyanggah pernyataan tersebut karena pada kenyataannya seni itu memberikan suasana keindahan pada semua penikmat sastra.
Namun terdapat kritik pula dari pihak filsafat (Nietzsche) “ mustahil orang menentukan apa yang dilihat secara tepat, atau bersatu pendapat mengenai apa yang termasuk daerah yang dapat dipersepsikan secara objektif dan apa yang ada di luarnya.” Perkembangan baru dalam psikologi yang di sekitar zaman itu dia wali oleh Freud dapat kita tinjau dalam hubungan ini. Penemuan bahwa manusia mempunyai keinginan dan dorongan yang tidak disadarinya, membawa keyakinan bahwa dirinya sendiri saja belum dikenalnya. Semenjak itu si “aku” dilihat sebagai terpecah menjadi subjek yang sadar dan yang tak sadar. Dalam puisi keyakinan inimenyebabkan lunturnya anggapan bahwa aku lirik sebuah sajak merupakan kesatuan utuh. Dalam sajak surrealis seperti karangan Apollinaire, Majakovski, dan Van Ostaijen berturut-turut disajikan asosiasi dan pikiran-pikiran lepas sehingga nampaknya kesinambungan sama sekali hilang.
Kecaman-kecaman ini telah menyebabkan suatu perkembangan dalam seni dan sastra yang kini disebut dengan istilah modernisme. Aliran ini menekankan penghayatan subjektif, bukan dunia luar objektif, menekankan pengalamantokoh individu bukan kelompok sosial, menampilkan perasaaan dan pikiran yang halu, bukan kejadian-kejadian dunia. Modernisme muncul dalam tahun –tahun langsung sebelum dan sesudah perang dunia pertama. Tokoh yang muncul pada aliran modernisme adalah Marcel Proust, Andre Gide, Thomas Mann dan Robert Musil.
BAB III
PENUTUP
- A. Simpulan
Pembabakan aliran sastra terbagi menjadi empat, salah satunya adalah pembabakan aliran modernisme. Aliran modernisme muncul akibat adanya kekurangan pada aliran sebelumnya yaitu aliran realisme. Pada aliran sebelumnya banyak kritik dari para ahli, yaitu kenyataan sosial yang dipakai di aliran realisme dianggap sebagai penyalahgunaan seni dan kenyataan yang dipakai dalam sastra aliran realisme ternyata pandangan antara ahli satu dengan yang lain dalam menafsirkannya berbeda. Dari kecaman-kecaman itu maka muncullah aliran yang disebut aliaran modernisme. Aliran ini memilliki cirri-ciri yaitu 1. menekankan penghayatan subyektif, bukan dunia luar obyektif, 2. menekankan pemahaman tokoh individu, bukan kelompok sosial, 3. menampilkan perasaan yang halus bukan kejadian-kejadian dunia, 4. aliran modernisme sangat mengarah ke filsafat. Dalam aliran modernisnme menggunakan teks modernistik. Sastrawan yang ada pada masa aliran modernisme adalah Robert Musil, Marcel Proust, Andre Gide, Thomas Mann, dengan contoh karya-karyanya yaitu Djuna Barnes, Virgina Woolf, William Faulkner, Carry Van Bruggen, dan James Joyce.
- B. Saran
Berdasarkan makalah yang telah disusun, penulis menyampaikan saran sebagai berikut :
1) Sebaiknya dalam mempelajari suatu sastra juga harus memperdalam mengenai aliran-aliran yang terkandung di sastra tersebut.
2) Dalam mempelajari aliran sastra sebaiknya juga mengidentifikasi karya sastranya sehingga lebih jelas mengenali aliran tersebut.
3) Dalam mengidentifikasi karya sastra sebaiknya melakukan pendekatan dengan ciri-ciri aliran sastra.
DAFTAR PUSTAKA
Luxemburg, Jan Van, Mieke Bel, dan Willem G. Westrteijn. Tentang Sastra. 1989.Jakarta:Intermasa.
www.wikipedia.com